TUNTUNAN ISLAMI : MENENTUKAN PILIHAN HIDUP AGAR SELAMAT DUNIA DAN AKHIRAT


TUNTUNAN ISLAMI : MENENTUKAN PILIHAN HIDUP AGAR SELAMAT DUNIA DAN AKHIRAT



Sebelum membaca artikel di bawah ini, saya share KUMPULAN BACAAN AL-QUR'AN LENGKAP. Semoga bermanfaat.


Banyak di antara kita yang tanpa sadar atau tanpa dipikirkan dengan serius berkata, “Hidup itu cukup mengalir seperti air yang mengalir, mau dibawa ke mana ikuti saja aliran air itu. Kalau ada yang menghadang perjalanan air, biasanya air itu tinggal belok ke mana saja yang memungkinkan mengalir. Entah ke kanan atau ke kiri.” Padahal kebanyakan orang juga tahu dan memahami bahwa hidup itu adalah pilihan. Hidup senantiasa menawarkan pilihan, entah itu sesuatu yang membahagiakan ataupun menyakitkan, dan semuanya bukan tanpa konsekuensi. Apapun yang kita pilih itulah yang harus kita pertanggungjawabkan. Bahkan ketika kita memilih pun, sebenarnya dengan sadar ataupun tidak sadar telah melakukan pilihan. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam membuat pilihan, karena kalau keliru dalam menentukan pilihan akan mengantarkan kita ke neraka Allah, akan tetapi kalau tepat dalam menentukan pilihan insyaallah akan membawa kita ke surga Allah. Insyaallah.
Sebagaimana Anda memillih agama yaitu Islam. Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan. Hal ini telah dijelaskan pada artikel sebelumnya, bahwa salah satu ajaran dalam Islam adalah agar seorang Muslim senantiasa sepenuh hati untuk mengejar kebahagiaan di akhirat, akan tetapi juga tidak melupakan kebahagiaan di dunia. Sebab kebahagiaan di dunia adalah nikmat Allah swt untuk umat-Nya yang pantas untuk dirasakan. Selain itu, Islam juga tidak memaksa manusia untuk memilihnya serta tidak memaksa manusia untuk mematuhi segala perintah dan larangan ajarannya. Semua itu terserah manusia sendiri, namun dalam ajaran Islam selalu memberikan imbalan bagi siapa seseorang yang melakukan amalan baik serta akan memberikan ganjaran akibat dan juga ampunan dari segala kesalahan manusia. Sungguh luhur ajaran dalam Islam. Sebagaimana dalam firman Allah swt berikut.
Tidak ada paksaan dalam agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada yang sesat. Oleh karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada bahul tali yang amat kuat dan tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 256)
Memang dalam firman Allah di atas disebutkan, “Tidak ada paksaan dalam agama (Islam). Tapi Allah sudah menjelaskan manakah yang benar dan manakah yang sesat.” Dan seorang Muslim pasti akan memilih jalan yang benar, jalan yang diridai Allah yang akan mengantarkan ke surga, serta menjauhi jalan yang dilarang Allah yang akan mengantarkan kita ke neraka Allah.
Menurut para ulama, ada dua macam pilihan dalam hidup. Yang masing-masing memiliki resiko yang berbeda. Ada yang konsekuensinya bisa mengantarkan kita ke surga Allah, namun ada juga yang akan mengantarkan kita ke neraka Allah. Pilihan-pilihan itu sebagai berikut.

Pilihan Pertama, Mengantarkan Kita Masuk Surga
Pilihan pertama ini tentu saja berupa ketaatan manusia kepada Allah. Seorang Muslim yang taat kepada seluruh perintah dan larangan Allah atau dalam artian lain yaitu bertakwa kepada Allah, maka dialah salah satu penghuni surga. Hal ini sebagaimana difirmankan Allah dalam Alquran sebagai berikut.
Dan orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 82)
Mereka yang memilih pilihan yang pertama ini, haruslah beriman kepada Allah dan senang berbuat amal soleh. Artinya; mereka rajin beribadah; mereka mencintai Allah dan Rasulullah dengan cara melakukan perintah Allah dan Rasul, dan menjauhi larangan Allah dan RasulNya; beriman kepada Malaikat; beriman kepada kitab Allah dengan meyakini bahwa segala ajaran dalam Alquran adalah benar sepenuhnya; beriman kepada Hari Akhir; serta beriman kepada takdir Allah dengan cara meyakni Qada’ dan Qadar Allah swt Di samping beriman kepada seluruh rukun iman, tidak kalah pentingnya adalah berbuat baik kepada sesama, yang ini dikategorikan dengan amal soleh, sebab kita tidak cukup menjaga hubungan dengan Allah saja, akan tetapi juga harus menjaga hubungan dengan hamba Allah lainnya. Sebagaimana dalam firman Allah dalam Alquran sebagai berikut.
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang teguh kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. (QS. Ali Imran: 112)
Berpegang pada tali Allah, maksudnya menjaga iman dengan Allah, selalu menjaga hubungan dengan Allah Yang Maha Kuasa, selalu menjaga hubungan baik dengan manusia di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Inilah makna hakiki dari ayat di atas, beriman dan melakukan amal saleh.
Jadi, sebenarnya kalau kita patuh dan tunduk kepada perintah Allah dan RasulNya, kita akan berpeluang besar mendapatkan surga Allah. Bahkan kata Rasul, “Kesempatan untuk masuk surga itu terbuka lebar.” Sebagaimana dalam hadist berikut.
Nabi Muhammad saw, pernah bersabda, “Setiap umatku akan masuk surga, kecuali yang enggan!” maka sahabat bertanya, “Siapakah yang enggan itu wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Siapa yang mentaatiku, maka ia masuk surga dan siapa yang tidak taat kepadaku maka ialah yang enggan.” (HR. Bukhori)
Dalam hadist yang lain, Nabi saw bersabda, “Surga itu lebih dekat kepada salah seorang dari kalian dibandingkan dekatnya tali sandalnya terhadapnya, demikian pula dengan neraka.” (HR. Muttafaqun’alaih)
Hadist ini memberi sinyal kepada kita bahwa surga dan neraka itu sangat dekat dengan kita. Kalau kita sempat keliru memilih jalan kehidupan, maka alangkah tipisnya jarak jalan ke surga dengan jalan di neraka. Padahal sudah sangat jelas mana jalan ke surga dan mana jalan ke neraka. Mari kita kenali jalan ke surga dengan mengenali sifat-sifat penghuni surga. Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Alquran sebagai berikut yang telah diambil intisari maknanya.
  1. Beriman kepada Allah, dan semua yang wajib diimani.
  2. Khusyu’ dalam shalatnya, hatinya hadir dan tubuhnya tenang.
  3. Menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan sia-sia.
  4.  Menunaikan zakat, sesuai dengan ketentuan Allah.
  5. Menjaga kemaluan, kecuali terhadap suami atau istrinya.
  6. Memelihara amanah dan memenuhi janjinya, baik kepada Allah maupun kepada hamba Allah lainnya.
  7. Memelihara shalatnya dengan sempurna.(QS. Al-Mu’minun: 1-11)
Kalau semua hal tersebut di atas bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, insyaallah kita akan masuk surga Allah. Amin.

Pilihan Kedua, Mengantarkan Kita Ke Neraka Allah
Mereka yang memilih masuk neraka menurut Al-Quran adalah mereka yang memilih jalan kedurhakaan, senang mengerjakan kejahatan, sebagaimana firman Allah berikut ini.
Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Yunus: 27)
Sewaktu seseorang lebih senang melakukan kejahatan daripada mengerjakan ketaatan, padahal mereka tahu bahwa ketaatan adalah jalan yang diperintahkan Allah sedangkan kejahatan adalah jalan para musuh Allah, yaitu jalan setan. Maka sesungguhnya dengan sadar mereka telah memilih jalan ke neraka Allah. Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang masuk neraka, antara lain.
  1. Melakukan syirik akbar (besar), ibadah selain kepada Allah.
  2. Kufur kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Hari Akhir, dan Takdir Allah (qada’ dan qadar) dengan cara mendustakan, menentang ataupun meragukannya.
  3. Mengingkari kewajiban salah satu dari rukun Islam yang lima.
  4. Mengolok-olok dan mencaci Allah, agama-Nya dan Rasul-Nya.
  5. Berhukum dengan selain hukum Allah dengan keyakinan hukum tersebut lebih benar, lebih bermanfaat atau setara dengan Hukum Allah .
  6. Melakukan dosa besar seperti: durhaka kepada orang tua, memakan riba, memakan harta anak yatim, bersaksi dan bersumpah palsu dan dosa besar lainnya.

Untuk sekedar diketahui, banyak sekali Al-Quran yang menjelaskan betapa dahsyatnya siksaan yang dialami kalau masuk neraka Allah, antara lain.
1.      Kulit mereka diganti dengan yang baru untuk disiksa lagi. Sebagaimana dalam firman Allah.
Artinya: Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. (QS. An-Nisa’: 56)
2.      Bara apinya membakar sampai ke hati. Sebagaimana dalam firman Allah.
Artinya: (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang nyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. (QS. Al-Humazah: 6-7)
3.      Mereka diseret ke neraka di atas wajah mereka. sebagaimana dalam firman Allah berikut.
Artinya: (ingatlah) pada hari mereka diseret ke nereka atas muka mereka. Dikatakan kepada mereka: “Rasakanlah sentuhan api neraka!” (QS. Al-Qomar: 48)
4.      Minuman mereka seperti besi yang mendidih. Sebagaimana dalam firman Allah berikut.
Artinya: …dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. Al-Kahfi: 29)
Itulah beberapa saja kondisi di neraka yang akan dialami oleh mereka yang menghuni neraka. Sebetulnya masih banyak lagi kisah-kisah lain di dalam hadist Nabi tentang betapa luar biasanya penderitaan bagi mereka yang masuk neraka. Yang tidak mungkin kita ungkapkan semuanya satu persatu pada kesempatan, ruang dan waktu yang terbatas ini. Tapi insyaallah jika kita termasuk orang-oramg yang beriman maka dengan sangat tegas menjauhi hal-hal yang mendekatkan kita pada neraka Allah swt.
Semoga Allah Yang Maha Penolong, membantu kita dalam menentukan pilihan dalam hidup ini. Jangan sampai kita memilih jalan yang keliru. Semoga Allah menuntun kita memilih jalan surga dan semoga Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu menjaga kita dari siksa api neraka. Amin. (BM)

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "TUNTUNAN ISLAMI : MENENTUKAN PILIHAN HIDUP AGAR SELAMAT DUNIA DAN AKHIRAT"