Tata
Cara Mandi Wajib & Bacaan Doa Niat Mandi Wajib
Sebelum membaca artikel di bawah ini, saya share KUMPULAN BACAAN AL-QUR'AN LENGKAP. Semoga bermanfaat.
Mandi
wajib/junud adalah mandi untuk menghilangkan hadast besar baik keluar mani,
bersetubuh, haid nifas, dan melahirkan. Dalam melakukan mandi wajib, terdapat
tata cara mandi wajib agar kita benar-benar bersih dari hadast besar, tidak
hanya itu mandi wajib terdapat niat yang harus dibaca baik itu secara lisan
maupun dalam hati. Hukum mandi wajib/mandi junud/mandi besar adalah wajib.
Tata
cara mandi wajib diambil dari hadist Rasulullah Sallalaahu Alaihi Wasallam
berikut ini:
Hadis Pertama
Dari Aisyah
radhiyallahu‘anha; dia berkata, “Bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi dari janabah
maka beliau mulai dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu
sebagaimana wudhunya untuk shalat, kemudian memasukkan jari-jarinya kedalam air
kemudian menyela dasar-dasar rambutnya, sampai beliau menyangka air sampai
kedasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan kedua tangannya sebanyak
tiga kali kemudian beliau menyiram seluruh tubuhnya.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Hadis Kedua
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Asma’ binti Syakal ra. bertanya
kepada Rasulullah SAW mengenai Mandi Wajib: Salah seorang di antara kalian
(wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara, atau boleh menggunakan
sabun ) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia
menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat,,, sehingga
air sampai pada kulit kepalanya. kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya,
lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi,
kemudian dia bersuci dengannya…. Maka Asma’ berkata: ‘Bagaimana aku bersuci
dengannya?’ Beliau bersabda: ‘Maha Suci Allah’ maka ‘Aisyah berkata kepada
Asma’: ‘Engkau mengikuti (mengusap) bekas darah (dengan kain/kapas itu).’(HR.
Muslim)
Hadis Ketiga
Dari ‘Aisyah ra. ketika seorang wanita
bertanya pada Rasulullah saw. tentang mandi haid, Hendaklah
dia mengambil sepotong kapas atau kain yang diberi minyak wangi kemudian bersucilah
dengannya. Wanita itu berkata: ‘Bagaimana caranya aku bersuci dengannya?. Beliau bersabda: ‘Maha Suci Allah bersucilah!’. Maka
Aisyah menarik wanita itu seraya berkata: ‘Ikutilah (usaplah) olehmu bekas
darah itu dengannya(potongan
kain atau kapas).
Berikut ini tata cara mandi wajib :
a.
Dimulai dengan niat mandi wajib
Niat
adalah hal wajib yang harus dilakukan sebelum mandi wajib. Inilah yang akan
membedakan mandi wajib dan mandi biasa. Niat mandi wajib boleh di dalam hati,
dilafalkan dengan bahasa Arab atau Indonesia.

b.
Membasuh Tangan
Sunnahnya
membasuh tangan dilakukan 3 kali agar tangan benar – benar bersih dari najis.
c.
Membersihkan organ – organ tubuh yang kotor dengan tangan kiri
Organ
tubuh yang kotor seperti kemaluan, ketiak, dubur dan lain – lain. Sebagai
tambahan tips saja andaikan anda pengen lebih bersih lagi dan terbebas dari
bakteri menurut isyarat dari Rasulullah SAW untuk menggunakan daun Bidara.
d.
Mencuci Tangan Kembali
Mencuci
tangan yang digunakan untuk mencuci kemaluan, yaitu dengan mengusap – usapkan
ke tanah atau dengan sabun.
e.
Berwudhu
Berwudhu
seperti biasa.
f.
Mengguyur kepala.
Mengguyur
kepala tiga kali sampai seluruh permukaan kulit dan rambut basah oleh air.
g.
Menyela – nyela rambut.
Menyela-nyela
rambut kepala menyilang dengan jari – jari tangan.
h.
Mengguyur seluruh bagian tubuh.
Mengguyur
seluruh bagian tubuh dimulai dari kanan kemudian ke kiri.
i.
Menggunakan Sabun dan Shampo.
Setelah
itu barulah diperbolehkan untuk mencuci ulang tubuh dengan sabun, atau
membilas rambut dengan shampoo.
j.
Memakai Wewangian
Berdasarkan sunah
Rasulullah saw disarankan agar menggunakan wewangian setelah selesai mandi
wajib, terutama bagian farji atau rahim dan anggota badan lain yang terkena
darah haid
Biasanya
kita kalau mandi membersihkannya dengan sabun. Nah daun bidara ini berdasarkan
penelitian manfaatnya lebih baik dari pada sabun. Berikut beberapa manfaatnya
- Daun
bidara memiliki senyawa antibakteri
- Daun
bidara meng senyawa antioksidan
- Daun
bidara terdapat kandungan antiseptik
- Daun
bidara mampu meregenerasi sel-sel yang rusak
Kalau memang tidak ada, kita boleh tetap memakai sabun, toh tips di atas
hanya sekedar tambahan.
Berwudhu
Berwudhu dalam mandi wajib sebenarnya merupakan hal yang sunah, tetapi
lebih kita lakukan karena berdasarkan hadist Rasulullah SAW yang intinya barang
siapa membaguskan wudhunya maka berjatuh-jatuhan dosanya.
Menyiramkan
Air Ke Seluruh Tubuh
Kemudian setelah kita berwudhu, siramkan air ke seluruh tubuh.
Dianjurkan untuk memulainya tubuh bagian kanan, hal ini karena sesuai dengan
sunah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyukai segala sesuatu yang di mulai
dengan kanan seperti merapikan rambut, bersuci, memakai sepatu dan sebagainya.
Usahakan tidak ada bagian tubuh yang tidak terkena air khususnya daerah
rawan seperti lubang dubur, rambut, kuku ketiak, badan bagian belakang, sela
jari kaki. Untuk pertama guyur air ke kepala dan Gosok rambut kepala sampai air
meresap ke seluruh bagian rambut.
Nah setelah kita membahas tentang tata cara mandi wajib haid,
selanjutnya kita akan membahas tentang dalil dalil diwajibkannya mandi wajib
setelah haid.
Baiklah berikut beberapa dalilnya:
Wanita bisa
mengenali tanda tanda haid sudah selesai dengan beberapa tanda yaitu:
- Keluarnya
cairan putih. Rahim mengeluarkan cairan berwarna putih bisa dianggap tanda
bahwa darah haid sudah selesai keluar.
- Kemudian
cara kedua adalah untuk mengetahui bahaw cairan putih berhenti adalah
Farji Sudah Mengering. Apoabila farji dirasa sudah kering dan tidak ada
sama sekali darah yang keluar, maka kita sudah bisa mengklaim haid sudah
selesai.
Bagaimana
Caranya?
Silahkan ambil
kapas dan letakan di farji. Andai kapas masih kering dan bersih berarti kita
sudah berhenti dari haid. Baru kemudian setelah itu kita melakukan mandi
wajib haid.
Pada umumnya dokter melarang beberapa jenis makanan dan minuman bagi
wanita haid. Berikut beberapa jenis makanan dan minuman larangan yang dimaksud.
1. Makanan Berlemak, contohnya
makanan yang mengandung banyak minyak. Alasannya adalah bisa membawa dampak
buruk bagi sirkulasi darah, akibatnya ketika masih haid, pendarahan menjadi
tidak normal.
2. Minuman Bersoda. Jika dikomsumsi secara berlebihan dapat membuat sistem kekebalan tubuh
menurun. Ketika seseorang mengkomsumsinya, otomatis, fungsi Sel darah putih
menjadi lemah, sehingga tidak bisa maksimal membasmi parasit.
3. Makanan pedas yang banyak
mengandung cabai. Ketika wanita haid
memakan makanan yang pedas bisa memicu panas dalam, akibatnya ada rasa sakit di
bagian tubuh sekitar rahim.
Itulah beberapa jenis makanan dan minuman yang dilarang oleh dokter,
jadi lebih kita menjauhinya.
Demikianlah tentang niat mandi wajib setelah haid arab, niat mandi wajib
setelah haid latin, arti niat mandi wajib setelah haid dan tata cara mandi
wajib haid, maaf jika ngelantur kemana-mana membahas apa itu haid, cara
mengetahui haid sudah selesai, dan larangan bagi wanita haid. Terima kasih,
semoga bermanfaat.
A.
Larangan-Larangan Orang Yang Mempunyai Hadast Besar
- Mendirikan sholat, baik itu shalat wajib maupun
shalat sunnat
- Mengerjakan thawaf (thawaf rukun haji atau
sunat)
- Tidak dapat menyentuh atau membawa
Al-Qur'an
- Berdiam di mesjid/i'tikaf
B.
Larangan-Larangan Bagi Yang Sedang Haid/Nifas
- Seluruh larangan yang terdapat diatas
- Dicerai (ditalak)
- Bersetubuh
- Menyeberangi mesjid
- Berpuasa baik yang wajib atau sunat
- Bersenang-senang antar pusar perut dan lutut
C. Bacaan Doa
Niat Mandi Wajib
Dalam memulai mandi wajib, maka utamakanlah niat
terlebih dahulu untuk menghilangkan hadast besar. Niat mandi wajib akan
membedakan mandi yang biasa kita lakikan..Seperti dalam Sabda Rhasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam:
Belum ada tanggapan untuk "Tata Cara Mandi Wajib & Bacaan Doa Niat Mandi Wajib"
Post a Comment