PENGAWASAN ALLAH SWT
Sebelum membaca artikel di bawah ini, saya share KUMPULAN BACAAN AL-QUR'AN LENGKAP. Semoga bermanfaat.
“Dia mengetahui apa yang ada di
darat dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya.” (QS. Al-An’am: 59)
Bila kita mengimani tentang ke-Maha-Tahuan Allah, maka tidak ada lagi
tempat bagi seorang manusia untuk melakukan keburukan atau melakukan kejahatan,
karena sesungguhnya semua diketahui dan dalam pengawasan serta penglihatan
Allah swt.
Ulama tafsir menjelaskan salah satunya adalah Syaikh Abdurrahman bin
Nashir as-Sa’di, bahwa ayat yang agung ini termasuk ayat terbesar yang
menjelaskan ilmu Allah yang menyeluruh, meliputi seluruh yang gaib. Dan
sebagian darinya, Allah swt tunjukkan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
tentu masih banyak ilmunya yang tidak Dia ungkapkan kepada para Malaikat yang
dekat sekalipun, dan para Nabi dan Rasul yang diutus, lebih-lebih makhluk lain
selain mereka.
Allah mengetahui apa yang ada di langit,
daratan, dan tempat-tempat sepi, juga mencangkup seluruh binatang tanpa
terkecuali. Maha besar Allah atas segala sesuatu. Begitu, penjelasan yang
diungkapkan ulama tafsir ini.
Bila kita merenungkannya dengan seksama, tidak
ada satu tempat pun di muka bumi ini yang luput dari pengawasan Allah swt,
sampai bisikan dalam hati manusia pun Allah amat sangat mengetahuinya.
Saudaraku, sesungguhnya tidak ada sesuatu pun
yang tersembunyi bagi Allah swt. Sampai
di lubuk hati manusia pun yang paling dalam, kecuali Allah swt mengetahuinya. Allah
swt berfirman, “Padahal Allah mengetahui
apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka)” (QS. Al-Insyiqaaq: 23).
Tidak ada yang luput dari penglihatan dan
pengamatan Allah swt. Bahkan daun yang jatuh pun Allah amat mengetauhinya.
Allah swt berfirman : Dia mengetahui
apa yang ada di daratan dan lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur
melainkan Dia mengetahuinya. (QS. Al-An’am : 59). Tidak hanya itu,
seluruhnya sampai biji-biji yang ditanam oleh manusia, yang akan menjadi cikal
bakal tumbuh-tumbuhan semuanya tanpa terkecuali Allah Maha Mengetahui. Itu
seluruhnya sesuatu yang mudah bagi Allah swt.
Ibnu Katsier juga menjalaskan, ilmu Allah yang
Maha Mulia itu meliputi segala sesuatu, baik yang ada di darat maupun di laut,
dan tidak ada sedikit pun dari hal itu yang tersembunyi dari-Nya, tidak juga
sekecil apapun di bumi maupun di langit yang luput dari pengamatannya. Inilah bukti keagungan Allah yang Maha Agung
dan Maha Luas.
Allah Dzat Maha Mulia, lagi Maha Mengetahui, Maha Menyaksikan, dan Maha
meliputi seluruh makhluk-makhlukNya. Allah swt berfirman, “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwsannya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-NYa benar-benar meliputi
segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 12)
Namun, terkadang manusia lupa dan lali akan hal itu. Tidak sedikit orang
yang melakukan perbuatan dosa, kejahatan, dan sebagainya, melakukan secara
diam-diam seolah dirinya tidak ada yang melihatnya. Terkadang manusia
melakukannya dengan cara sembunyi-sembunyi seolah ia merasa aman dari pengawasan
dan pengamatan Allah swt. Padahal tidak sama sekali, bahwa semuanya dalam
pengetahuan Allah swt. Sebagaimana Allah berfirman: “Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” (QS. Al-Fajr: 14).
Dan Allah juga berfirman dalam ayat lain, “Padahal
sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithar:10-11).
Tidak hanya itu, Allah swt memerintahkan para Malaikat untuk mencatat
setiap perbuatan manusia, apakah yang baik ataupun yang buruk, seluruhnya
dicatat oleh pesuruhnya Allah itu. Sebagaimana Allah berfirman: “Padahal sesungguhnya bagi kamu ada
(malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah)
dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu).” (QS. Al-Infithar: 10-11).
Sifat Allah swt Yang Maha Mengetahui ini menjadi sebuah benteng yng
kokoh untuk orang-orang yang beriman. Karena ia menyadari dan memahami serta
mengimani bahwa tidak ada satu pun perbuatan, baik yang terpuji maupun tercela,
pasti Allah swt mengetahuinya. Dan hal ini, menjadi sangat penting dalam
pendidikan iman seorang Muslim.
Oleh karena itu, manusia yang beriman kepada Allah dengan hal ini ia
tidak akan melakukan keburukan, kemaksiatan, ataupun kejahatan di mana pun ia
berada karena Allah swt mengetahuinya. Subhanallah,
jika itu ada dalam diri kita setiap Muslim maka kebaikan kemaslahatan dan
kedamaian akan tersebar di seluruh penjuru dunia ini.
Dalam hal ini, ulama juga menjelaskan bahwa Maha Mengetahui Allah ini
juga berkaitan dengan ke-Mahaluasan ilmu Allah dalam mengawasi manusia dan
makhluk lainnya. Tidak ada satu pun makhluk yang terlepas dari pengawasan-Nya,
dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, baik yang amal salih maupun yang buruk.
Semoga Allah menjadikan kita orang yang senantiasa berdiri dalam sikap ihsan
dalam keadaan apapun juga.
Sifat ke-Mahatahuan Allah atas segala sesuatu ini, mendatangkan
pelajaran untuk kita, antara lain: menjadikan kita semua senantiasa disadarkan
untuk selalu berupaya menjadi manusia yang senantiasa bertakwa kepada Allah.
Sebagaiman Allah swt berfirman: “Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah:119).
Selain itu, pelajaran lain adalah menjadikan manusia sebagai hamba yang
senantiasa bertaubat dan mensucikan dirinya dari dosa dan kesalahannya. Karena
manusia memang tempatnya lupa dan salah. Karena itu, taubat menjadi jalan
terbaik dalam mensucikan jiwa kita, juga selalu menebus setiap kesalahan,
kekhilafan serta mengisi dan menghiasinya dengan amalan saleh yang
menyelamatkan kita dari murka Allah swt. Juga berhenti berbuat dosa dan
kemaksiatan, bertaubat kepada Allah dengan taubat yang benar. Dengan diiringi
banyak melakukan kebaikan dan amal saleh.
Ini menjadikan manusia sebagai ahli istiqomah.
Selalu dalam jalan yang
diridai dan dirahmati Allah swt. Menumbuhkan istiqamah ini tidaklah mudah, kecuali dengan menanamkan sifat Allah
yang Maha Mengawasi dan Mengetahui atas segala sesuatu. Sebagaimana firman
Allah swt: “Maka tetaplah kamu pada jalan
yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah
taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Hud: 112).
Semoga ini menjadi penggugah dan sekaligus
mengingatkan kita tentang ke-Mahatahuan Allah swt dan semoga Allah swt
menjadikan kita orang-orang yang diberi ketaatan dan kesalihan dan merasa diri
kita selalu dalam pengawasan Allah swt. Amin. (AKB)
Belum ada tanggapan untuk "PENGAWASAN ALLAH SWT"
Post a Comment